Sabtu, 10 Maret 2018

DINAMIKA KELOMPOK

DINAMIKA KELOMPOK

Pengertian Dinamika Kelompok
1.    Pengertian Dinamika
Dalam Santoso (2004) dijelaskan bahwa; dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi, dinamika berarti adanya interaksi dan interpedensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.

Dynamic is facts or concepts which refer to condition of change, expecially to forces. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok(group spirit) terus-menerus berada dalam kelompok itu. Oleh Karena itu, kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat  kelompok yang bersangkutan dapat berubah.

2.    Kelompok
Individu sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan yang menurut A. Maslow dikenal sebagai: a) kebutuhan fisik; b) kebutuhan rasa aman;               c) kabutuhan kasih sayang; d) kebutuhan prestasi dan prestise, serta             e) kebutuhan untuk melaksanakan sendiri.
Dilain pihak, individu memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut diatas, namun potensi yang ada pada individu tersebut terbatas sehingga individu harus meminta bantuan kepada individu yang lain yang sama-sama hidup dalam satu kelompok.
Dalam keadaan seperti itu, individu berusaha mengatasi kesulitan yang ada pada dirinya melalui prinsip escapism, artinya salah satu bentuk pelarian diri dengan mengorbankan pribadinya dan mempercayakan pada orang lain yang menurut pendapatnya memiliki sesuatu yang tidak ada pada dirinya. Bentuk penyerahan diri seperti ini mengakibatkan timbulnya perasaan perlunya kemesraan didalam kehidupan bersama. Artinya, kehidupan kelompok itu berkembang dengan baik.
Dengan keadaan seperti diatas, beberapa ahli mencoba memberikan pengertian apa yang disebut kelompok.
  1. W.Y.H. Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.
  2. Kurt Lewin berpendapat bahwa: The essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interpendence. 
  3. H. Smith menguraikan: “kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.
Kelompok atau grup dapat diartikan sebagai suatu kumpulan manusia, dua orang atau lebih dengan pola interaksi yang nyata dan dianggap satu kesatuan. Interaksi tersebut bersifat relative tetap, dikarenakan mereka mempunyai kepentingan, sifat atau tujuan yang sama dan saling tergantung atau ada ikatan diantara mereka.

Dari uraian diatas kelompok mempunyai cirri-ciri :
  1. terdiri dari dua orang atau lebih
  2. berinteraksi dan saling ketergantungan satu sama lain
  3. mempunyai tujuan yang sama
  4. melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Bentuk-bentuk kelompok bisa antara lain dapat berupa: kelompok sosial dan kelompok tugas, kelompok formal dan kelompok informal kelompok primer dan kelompok sekunder, kelompok terbuka dan kelompok tertutup.

3.    Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami (Purnawan, 2004).
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis yang jelas antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, antara anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersma-sama.

Persoalan dalam Dinamika Kelompok
Didepan telah disebutkan pengertian dinamika kelompok secara jelas yang ditarik atas dasar berbagai pendapat para ahli, baik dari ahli psikologi, ahli sosiologi, dan ahli psikoklogi social sehungga pengertian ini menjadi lebih sempurna.
Dari pokok pengertian dinamika kelompok dapat ditarik berbagai persoalan yang menjadi objek studi dinamika kelompok. Lebih lanjut secara ringkas dapat disebutkan bahwa persoalan dinamika kelompok adalah semua gejala kejiwaan yang disebabkan oleh kehidupan bersama dalam kelompok yang face to face.
Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok dapat diuraikan sebagai berikut.
  1. Kohesi/persatuan. Dalam persoalan kohesi akan dilihat tingkah laku anggota dalam kelompok, seperti proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok, dan sebagainya.
  2. Motif/dorongan. Persoalan motif ini berkisar pada interes anggota terhadap kehidupan kelompok, seperti kesatuan berkelompok, tujuan bersama, orientasi terhadap kelompok, dan sebagainya.
  3. Struktur. Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan hubungan antar anggota, pembagian tugas dan sebagainya.
  4. Pimpinan. Persoalan pimpinan tidak kalah pentingnya pada kehidupan kelompok, hal ini terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, sistem kepemimpinan, dan sebagainya.
  5. Perkembangan kelompok. Persoalan perkembangan kelompok dapat pula menentukan kehidupan kelompok selanjutnya, dan ini terlihat pada perubahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada dalam kelompok, perpecahan kelompok, dan sebagainya.

Pentingnya Mempelajari Dinamika Kelompok
Beberapa alasan pentingnya mempelajari dinamika kelompok, antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Individu tidak mungkin hidup sendiri didalam masyarakat.
  2. Indvidu tidak dapat pula bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya.
  3. Dalam Masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana denan baik. Hal itu bisa terjadi apabila dikerjakan dalam kelompok kecil.
  4. Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif
  5. Semakin banyak diakui manfaat dari penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok.

Unsur-Unsur Dinamika Kelompok
Kelompok harus bisa produktif, harus bisa menghasilkan sesuatu, bermanfaat bagi anggotanya. Agar kelompok produktif, kelompok harus dinamis. Untuk bisa dinamis, unsur-unsur dinamika sebagai kekuatan kelompok tersebut harus terpenuhi. Unsur-unsur dinamika kelompok tersebut adalah :

A.    Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai  oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya bertentangan, b) sebagian bertentangan, c) netral, d) searah dan e) identik. Dengan demikian bentuk hubungan ”a” tidak menguntungkan dan bentuk ”d” adalah yang paling baik

B.    Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu :
  1. Struktur Komunikasi. Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada seluruh anggota, komunikasi yang tidak lancar akan menimbulkan ketidakpuasan anggota, pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
  2. Struktur Tugas Atau Pengambilan Keputusan. Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan, peranan, dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok ikut berpartisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus semakin kuat.
  3. Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan. Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok
  4. Sarana Terjadinya Interaksi. Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam struktur kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran interaksi memerlukan sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.

C.    Fungsi Tugas
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi. Kriteria yang dipergunakan pada fungsi tugas ini terpenuhi atau tidak adalah terdapatnya:
  1. Fungsi memberi informasi. Dengan kondisi yang menyenangkan gagasan yang muncul dan penyebarannya kepada anggota lainnya akan berjalan dengan baik
  2. Fungsi koordinasi. Dalam kelompok fungsi koordinasi ini sangat diperlukan untuk mengatur berbagai pola-pola pemikiran/tindakan agar terjadi kesepakatan tindakan.
  3. Fungsi memuaskan anggota. Semakin anggota merasa senang dan puas, semakin baik kekompakan kelompok.
  4. Fungsi berinisiatif. Kelompok perlu merangsang dari semua anggota untuk bisa memunculkan banyak inisiatif, makin banyak muncul inisiatif makin kuat dinamika kelompok
  5. Fungsi mengajak untuk berpartisipasi
  6. Fungsi menyelaraskan

D.    Mengembangkan dan Membina Kelompok
Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok, kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan
  1. Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi.
  2. Tersedianya fasilitas
  3. Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar para anggota bisa ikut aktif berperan
  4. Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini digunakan sebagai acuan anggota kelompok bertindak.
  5. Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
  6. Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya

E.    Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok, hal ini dapat berupa: loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan.
Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
  1. Kepemimpinan Kelompok. Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat menetralisir setiap perbedaan.
  2. Keanggotaan Kelompok. Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok.
  3. Nilai Tujuan Kelompok. Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin kompak.
  4. Homogenitas Angota Kelompok. Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu.
  5. Keterpaduan Kegiatan Kelompok. Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting.
  6. Jumlah Anggota Kelompok. Pada umumnya, bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar.

F.    Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai, saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah
  1. hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan;
  2. kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi; dan
  3. lingkungan fisik yang mendukung.


G.    Tekananan pada Kelompok
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.

H.    Efektifitas Kelompok
Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.

PERAIRAN UMUM DARATAN

PERAIRAN UMUM DARATAN - Perairan umum daratan terdiri dari sungai, danau, dan waduk selama ini peranan belum termaksimalkan semua. Banyak nya PUD ini selain bisa memberikan nilai tambah atau pendapatan lain nya kalau di maksimalkan akan memberikan sumbangan yang tidak sedikit.

PUD kebanyakan di isi dengan budidaya ikan, banyaknya pembudiya ini kalau di beri kemampuan yang lebih dengan diberikan nya kemudahan modal dan akses yang luas bukan tidak mungkin pembudidaya di indonesia bisa bersaing dengan negara luar.
PERAIRAN UMUM DARATAN

Pemanfaatan sumberdaya alam di Perairan Umum Daratan (PUD) secara luas dan efisien merupakan tuntutan dalam pembangunan nasional.  Keperluan akan sumberdaya tersebut terus menerus meningkat baik ditujukan bagi perikanan, pengairan, pariwisata dan keperluan umum, sehingga dibutuhkan pengelolaan perikanan dengan memperhitungkan collaborative management antar sektor yang terkait. 
Untuk mendukung suatu program pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di PUD yang efektif, optimal dan terpadu guna menjamin produksi ikan yang optimum dan berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan hidup terutama masyarakat yang memanfaatkan dan di sekitar PUD, telah terlaksana kegiatan Forum Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap Perairan Umum Daratan (FODILAPETA PUD) Tingkat Provinsi

1) Tujuan utama pengelolaan dan pemanfaatan Perairan Umum Daratan (waduk, sungai, genangan, rawa, sariban dan danau/situ) adalah sebagai Penyedia air baku yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, PLTA, pariwisata termasuk untuk kegiatan perikanan;

2) Kondisi ekosistem PUD telah terjadi penurunan kualitas dan kapasitas sumberdaya perairan yang diakibatkan oleh sedimentasi/pendangkalan, penurunan volume air, meningkatnya populasi gulma,  pencemaran serta alih fungsi;

3) Beberapa Kabupaten/Kota telah memiliki Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengelolaan PUD namun dalam realisasi pelaksanaannya masih banyak terjadi pelanggaran baik pengaturan zonasi dan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan tanpa ada tindakan nyata atas pelanggaran tersebut;

4) Guna pemulihan sumber daya ikan yang berkesinambungan di PUD dibutuhkan kegiatan penebaran benih ikan yang dilakukan oleh masyarakat dengan jenis ikan yang disesuaikan dengan ekosistem PUD atau jenis ikan spesifik lokal yang memperhatikan  kualitas,  kuantitas  dan waktu penebaran;

5) Untuk menjamin ketersediaan benih ikan spesifik lokal perlu di lakukan pengembangbiakan jenis ikan tersebut yang dilakukan oleh UPTD Provinsi/Kab/Kota serta UPR;

6) Dalam rangka memberdayakan nelayan PUD perlu dibentuk kelompok pengelola dengan pendekatan co-management yang merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kesadaran pemanfaatan sumberdaya ikan yang lestari selanjutnya perlu adanya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pembentukan kelompok nelayan PUD;

7) Dalam rangka meningkatkan pengawasan maka perlu dibentuk POKMASWAS di setiap Kabupaten/Kota yang terintegrasi dengan kelompok pengelola.

8) Dalam rangka meningkatkan peran POKMASWAS diperlukan sarana penunjang berupa alat transportasi air, lampu sorot, peta lokasi, kamera, GPS, alat komunikasi serta dukungan finansial untuk operasi pengawasan terutama pada PUD yang luas, khususnya waduk dan sungai;

9)    Peningkatan responsibilitas aparat/instansi yang berwenang untuk menindaklanjuti hasil laporan POKMASWAS

10) Pengembangan kegiatan perikanan di PUD untuk menjadi kawasan minapolitan berbasis perikanan tangkap masih perlu pengkajian lebih mendalam oleh PEMDA setempat karena PUD masih didominasi oleh kegiatan budidaya.

11) Guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan kelestarian sumber daya ikan, penangkapan ikan yang bertanggungjawab diperlukan koordinasi antar instansi terkait, pembinaan, sosialisasi, pembuatan papan larangan, 

pemberian sanksi dan atau penegakan hukum terhadap terjadinya pelanggaran antara lain: pencemaran, penangkapan ikan tidak ramah lingkungan seperti penggunaan racun, bahan peledak, stroom, bahan kimia terlarang, serta penggunaan ukuran mata jaring < 2 inchi.

12) Guna meningkatkan akses permodalan kelompok nelayan PUD, diusulkan program Sertifikasi Hak Atas Tanah (SeHAT) nelayan dan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Bidang Perikanan Tangkap yang dapat diikuti oleh kelompok PUD.

13) Rumusan FODILAPETA-PUD Tingkat Provinsi Jawa Barat disusun berdasarkan kertas kerja (Terlampir) yang dibuat oleh 26 Kabupaten/Kota untuk disosialisasikan di masing-masing daerah  dan sebagai acuan dalam menyusun kegiatan  pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di PUD.

Sumber : http://perikanan38.blogspot.com/2015/10/perairan-umum-daratan-juga-perlu.html

PENGOLAHAN KERUPUK UDANG

PENGOLAHAN KERUPUK UDANG

Hasil gambar untuk pengolahan kerupuk udang
Kerupuk adalah salah satu produk olahan tradisional yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Kerupuk dikenal baik disegala usia maupun tingkat sosial masyarakat. Kerupuk mudah diperoleh di segala tempat, baik di kedai pinggir jalan, di supermarket, maupun di restoran hotel berbintang. Kerupuk dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka atau tepung gandum, dari bahan dasar tersebut ditambahkan sejumlah udang segar atau udang kering dan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, garam, gula, air dan bleng.
Kerupuk Udang adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Kerupuk Udang mengandung energi sebesar 17 kilokalori, protein 0,7 gram, karbohidrat 2,6 gram, lemak 1,5 gram, kalsium 14,9 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,06 miligram.  Selain itu di dalam Kerupuk Udang juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 5 gram Kerupuk Udang, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Kerupuk udang adalah kerupuk yang dibuat dengan bahan baku utama tepung tapioka dan udang. Udang yang digunakan adalah udang segar dan harus memiliki ciri-ciri transparan, tidak berbau, dan tidak berlendir.
PEMBUATAN KERUPUK UDANG
  1. Alat Pembuat Kerupuk Udang
Untuk membuat adonan kerupuk udang tidaklah terlalu sulit dan alat-alat yang dibutuhkan juga tidak terlalu rumit. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah udang sebagai bahan utama dan bahan-bahan tambahannya seperti tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih garam dan juga bleng (sejenis garam yang berfungsi sebagai media pengawet tetapi lebih aman dibandingkan dengan boraks). Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan dalam jumlah kecil tidak terlalu banyak dan dapat menggunakan alat dapur sederhana seperti baskom, tampah, cobek dan juga loyang. Semua alat tersebut dapat kita beli di pasar atau toko terdekat. Sedangkan untuk produksi dalam skala besar biasa menggunakan alat penghancur udang, alat pelembut bahan-bahan, pencetak, alat pengukus ukuran besar, mesin pemotong dan juga oven.
  1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah semua jenis udang. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pada pembuatan kerupuk udang dibutuhkan bahan baku daging udang yang masih segar. Bila bahan baku yang digunakan kurang baik kesegarannya akan mempengaruhi rasa, rupa, dan bau yang dihasilkan.
Bahan yang diperlukan :
– Daging ikan halus 500 gram
– Tepung tapioca 1 kg
– Telur bebek 6 butir
– Garam 1,5 ons
– Soda 0,25 ons
– Gula 500 gram
Cara Membuat Kerupuk Udang:
☼ Persiapan
– Bahan dicuci
– Udang dikupas bersih dan kepalanya dibuang
– Haluskan / giling daging udang tersebut sampai halus
– Timbang daging udang halus 500 gram
– Timbang bahan-bahan tambahan / bumbu yang diperlukan.
☼ Membuat Adonan
Campurkan daging halus dengan garam, gula, soda dan telur sambil diremas-remas. Kemudiam masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan rata dan tidak lengket di tangan (bila perlu dapat diberi air).
☼ Pembungkusan
Adonan yang telah lumat dicetak atau dibentuk silinder yang besarnya menurut kebutuhan dan keinginan. Kemudian dibungkus dengan daun pisang atau plastik. Adonan dapat juga dicetak menggunakan cetakan dari kaleng.
☼ Pengukusan
Pengukusan dilakukan selama 1 – 2 jam sampai adonan matang. Untuk mengetahui adonan tersebut matang dapat dilakukan dengan memasukkan lidi pada adonan tersebut. Bila adonan tidak lengket pada lidi berarti adonan tersebut sudah matang
☼ Pemotongan
Adonan yang sudah matang dibiarkan dingin (simpan selama 1-2 hari). Kemudian dipotong / diiris tipis-tipis ( ketebalan 1 – 2 mm).
☼ Penjemuran
Irisan kerupuk diatur diatas rak / para-para penjemuran dan dijemur sampai kering.
Manfaat konsumsi udang :
♦ Mengandung protein dengan asam amino lengkap dan mudah diserap tubuh.
♦ Mengandung asam lemak esensial, yang bemanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol    jahat, dan mencegah penggumpalan kepingan darah. Sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung.
♦ Memiliki kandungan selenium yang tinggi, yang berfungsi untuk memproduksi antibodi bagi tubuh.
♦ Memiliki kandungan zat besi dan zinc yang tinggi. Bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia ( kekurangan darah ).
♦ Memiliki kandungan kalori energi yang rendah, sehingga tidak mengganggu program diet.
♦ Memiliki kandungan protein yang cukup lengkap, sehingga dapat menjaga kesehatan organ organ vital dalam tubuh.
♦ Memiliki kandungan vitamin D, B12, dan Omega 3, yang berfungsi untuk meningkatkan kecerdasan otak.
♦ Mengandung vitamin D, kalsium, dan potasium yang tinggi untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, dan gigi.
♦ Mengandung vitamin C dan Niasin yang berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah kulit bersisik. Dalam mengkonsumsi udang, sebaiknya dimakan bersama dengan kulitnya.Mengapa ? Karena kulit udang mengandung “glucosamine” yang bermanfaat untuk membantu pembentukan tulang rawan pada persendian tulang.
REFERENSI :
Sumber :https://ardinelvi2.wordpress.com/2016/11/21/pengolahan-kerupuk-udang/

BUDIDAYA IKAN NILA MERAH

BUDIDAYA IKAN NILA MERAH

Budidaya ikan nila merah (Oreochromis sp.) sangat mudah. Selain dapat memijah secara alami, juga tidak memerlukan perlakuan khusus. Keadaan ini menjadikan budidaya ikan nila merah berkembang sangat pesat di pelosok tanah air. Budidaya ikan nila merah dilakukan dalam beberapa tahapan.

Pematangan Gonad di kolam tanah
Pematangan gonad nila merah bisa dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 80 – 100 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 400 ekor induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3 persen/hari (3 kg) setiap hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.

Pematangan di bak tembok
Pematangan gonad juga bisa dilakukan di bak. Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 6 m, lebar 4 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 80 – 100 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.

Seleksi
Seleksi induk dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk betina : tubuh memanjang; warna agak kusam; perut agak gendut, gerakan lamban, punya dua alat kelamin yang membulat, satu lubang telur satu lubang kencing, dan berukuran 300 – 500 gram. Tanda induk jantan : tubuh membulat; warna cerah; bersirip kemerahan; gerakan lincah, punya satu alat yang memanjang, terkadang keluar cairan putih bening bila dipijit lubang kelaminnya, dan berukuran antara 400 - 500 gram.

Pemijahan Secara Tradisional I
Pemijahan secara tradsional I dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; perbaiki seluruh bagiannya; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 40 - 60 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 300 ekor induk betina; masukan pula 100 ekor induk jantan; biarkan memijah; panen larva dilakukan pada hari ke 14 – 20 dengan sekup net di permukaan kolam.

Pemijahan Secara Tradisional II
Pemijahan secara tradsional II juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; buat kobakan di dasar kolam (di salah sudut dekat pintu pembuangan), dengan ukuran panjang panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 1 m; perbaiki seluruh bagiannya; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 40 - 60 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 300 ekor induk betina; masukan pula 100 ekor induk jantan; biarkan memijah.
Panen larva dilakukan pada hari ke 14 pagi hari, dengan cara mengeringkan kolam. Induk akan tertampung dalam kobakan dan agar tidak mabuk, beri aliran dari kolam sebelah. Sementara larva akan naik menuju aliran air dari pintu pemasukan dan akhirnya akan tertampung dalam kemalir. Penangkapan larva dilakukan pada kubangan depan pintu pengeluaran.
Setelah larva tertangkap semua, seluruh bagian kolam diperbaiki, permukaan pematang yang bocor ditutup, kemalir tengah digali lagi (lebar 40 dan tinggi 10 cm), permukaan tanah dasar (bekas sarang pemijahan) diratakan. Kolam yang sudah diperbaiki dijemur hingga sore hari. Pada sore itu juga kolam diisi air lagi hingga ketinggian semula. Panen dilakukan 14 hari kemudian, dan terus dilakukan setiap 14 hari sekali.

Pemijahan Secara Tradisional III
Pemijahan secara tradsional III dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; perbaiki seluruh bagiannya; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 40 - 60 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 300 ekor induk betina; masukan pula 100 ekor induk jantan; biarkan memijah; tebar pupuk (kotoran ayam atau puyuh) pada hari ke 12; biarkan pupuk itu bereaksi hingga tumbuh pakan alami; setelah itu, seluruh induk betina yang sedang mengerami akan mengeluarkan larvanya hingga larva tersebar pada seluruh permukaan air kolam; biasanya terjadi pada hari ke 16; tangkap larva dengan sekup net di permukaan kolam hingga habis.
Pemijahan intensif klik http://bibaharie.blogspot.com

Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 – 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 50.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; setelah 2 minggu, sebar ke kolam lain bila penuh; panen dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Pendederan II
Pendederan kedua dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 1.000 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 40.000 ekor (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen setelah berumur sebulan.

Pendederan III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 1.000 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor ukuran 5 – 8 cm (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam; panen setelah berumur sebulan.

Pembesaran di kolam tanah
Pembesaran nila merah bisa dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 1.000 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 50 kg benih (10.00 ekor ukuran 10 – 12 cm atau 20 gram/ekor atau disebut juga sangkal) hasil seleksi; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 200 – 300 kg.

Pembesaran di kolam jaring apung
Pembesaan nila merah bisa juga dilakukan di kolam jaring apung (KJA). Pembesaran ini tidak sebagai komoditas utama, tetapi sebagai komoditas sampingan. Caranya, siapkan sebuah kolam jaring apung lapis kedua; masukan 200 kg benih (sangkal); selama pemeliharaan tidak diberi pakan tambahan, tetapi hanya memanfaatkan pakan sisa ikan mas; Panen dilakukan setelah 3 bulan. Sebuah kolam jaring aung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400 - 500 kg.

SUMBER:
http://bdp-unhalu.blogspot.coM
http://agusrochdianto.wordpress.com
http://ebookbrowsee.net

PENGOLAHAN IKAN GURAME

PENGOLAHAN IKAN GURAME A.       Potensi Ikan Gurami Ikan  Gurami  adalah jenis  ikan air tawar  yang sangat populer dan digemar...