Ikan oscar (Astronotus acellatus) adalah
salah satu jenis ikan hias yang banyak disukai atau digemari oleh kalangan pecinta ikan hias ataupun pehobby di Indonesia, karena
ikan ini memiliki komposisi warna yang menarik sehingga dalam pemeliharaannya ikan ini memerlukan makanan dan perawatan khusus. Bercak warna indah yang
menempel pada tubuhnya tidak akan muncul apabila ikan ini mengalami stres.
Terjadinya stres dapat merupakan satu langkah awal terserangnya ikan ini oleh
organisme penyabab penyakit, sehingga selain pengetahuan tentang cara perawatan
yang baik, pengetahuan tentang penyakit yang sering menyerang ikan oscar dan
cara-cara menanggulanginya, perlu dimiliki oleh para pehobby ataupun para
pembudidaya ikan hias ini.
DESKRIPSI IKAN OSCAR
Sistematika
Ordo :
Percomorpjoidei
Famili :
Cichlidae
Genus :
Astronotus
Spesies : Astronotus
acellatus, Cuvier
Morfologi
Ikan Oscar
memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan nila, ia memiliki kepala yang
besar dengan mulutnya lebar, bergerigi, agak meruncing, dan terletak di tengah
(terminal). Sirip punggung (dorsal fin) berbentuk lebar yang ujungnya
bersebrangan dengan sirip dada (pectoral fin), serta ujung sirip punggung dan
sirip anus meruncing agak tumpul. Sirip ekornya berbentuk bulat (rounded).
Tubuhnya dilapisi
warna dasar bervariasi, akan tetapi lebih sering ditemukan Oscar yang memiliki
warna dasar hijau zaitun gelap atau coklat tua dengan coretan dan bintik-bintik
tidak beraturan di bagian sisi yang berasal dari sisik yang berwarna kuning
keemasan atau kemerah-merahan. Ikan jantan mempunyai beberapa
tanda merah menyala pada tutup insang dan dekat daerah perut di samping. Kecerahan warna
ikan ini sering berganti-ganti tergantung pada kondisi ikan. Ikan ini memiliki
pergerakan yang gesit karena ditunjang dengan bentuk badan yang langsing, pipih
ke samping (compressed).
Tingkah Laku
Ikan oscar termasuk ikan yang cerdas, karena ikan ini
mudah mengenali pemiliknya. Selain itu, dapat kita ketrahui bahwa ikan ini juga sensitif
terhadap gerakan, intesnsitas cahaya, dan irama akan tetapi ikan ini
jugamempunyai kebiasaan merusak atau mengganggu ornamen-ornamen yang ada di
dalam akuarium.
Ikan oscar dewasa termasuk ikan buas, karena ia mempunyai kebiasaan memakan
ikan-ikan yang berukuran kecil terlebih jika ikan itu bukan dari famili yang
sama dengannya. Ikan oscar dapat hidup rukun apabila dipelihara dengan ikan
dari Famili Chiclidae lainnya yang memiliki ukuran tubuh sama dengannya.
Makanan
Makanan yang biasa
diberikan pada ikan oscar sangat variatif seperti ikan-ikan kecil, jentik
nyamuk, ataupun potongan-potongan ikan lainnya. Akan tetapi, untuk menghasilkan
ikan oscar yang memiliki kualitas warna yang baik, maka sebaiknya makanan yang
diberikan pada ikan ini adalah makanan yang mengandung zat chitine. Jenis
makanan yang mengandung zat chitine kebanyakan adalah makanan alami berupa hewan-hewan
yang memiliki cangkang seperti kutu air, udang
kali, rayap, dan lain-lain.
Reproduksi
Ikan oscar dapat
dipijahkan setelah mencapai ukuran panjang 15 cm dengan lebar 10 cm. Telur
hasil pemijahan akan ditempatkan oleh induk oscar pada substrat yang memiliki
permukaan licin seperti kaca, porselin, ataupun pecahan genting, dan
selanjutnya akan dijaga oleh induk sampai telur tersebut menetas.
Ikan oscar dapat
bertelur setiap 10 hari sekali dengan jumlah telur sekitar 1000-3000 butir per
induk. Sepasang induk oscar dapat dipijahkan sampai 5 musim pemijahan atau
sampai berumur 7 tahun. Semakin tua umur ikan oscar, maka kuantitas telur yang
dihasilkannyapun akan semakin menurun.
TEKNIK PEMBENIHAN
Persiapan Sarana
Pemijahan
Sarana pemijahan yang
sering dipakai untuk memijahkan ikan oscar adalah berupa bak semen dengan
ukuran 2 x 2 x 0,5 m. Sebelum digunakan, bak pemijahan dipersiapkan terlebih
dahulu dengan melakukan kegiatan pembersihan bak dari kotoran dan
sampah-sanpah. Apabila bak yang akan dipakai adalah bak yang baru dibuat, maka
sebaiknya bak tersebut direndam dengan air sumur selama 4 minggu dengan
perlakuan setiap 2 minggu sekali bak dikuras. Setelah itu lakukan penjemuran
terhadap bak pemijahan, hal ini dilakukan selain untuk memberikan rangsangan
terhadap oscar, juga untuk membunuh bibit penyakit yang diperkirakan bersarang
dalam bak.
Setelah bak pemijahan
disiapkan, selanjutnya air dimasukan ke dalam bak dengan ketinggian 25-30 cm.
Sumber air yang dapat digunakan adalah air sumur ataupun air PAM, akan tetapi
air tersebut perlu diendapkan selama 12-24 jam.
Substrat (Penempel
Telur)
Telur ikan oscar
bersifat adhesiv, artinya telur memerlukan tempat untuk menempel (substrat).
Jenis substrat yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan oscar adalah berupa
batu yang memiliki permukaan datar ataupun bahan lain yang memiliki permukaan
licin, seperti pecahan genting, porselin, kaca ataupun pipa paralon.
Sebelum dimasukan ke
dalam bak pemijahan, substrat yang akan dipakai sebaiknya dicuci dahulu untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel agar tidak mengganggu telur. Jumlah
substrat yang dimasukan disesuaikan dengan jumlah induk oscar yang akan
dipijahkan. Untuk setiap pasangan induk oscar yang akan dipijahkan, cukup
diberikan substrat 1 saja, dan substrat tersebut kita simpan di bagian sudut
bak. Ukuran substrat yang ideal biasanya adalah 15 x 20 cm atau 20 x 20 cm.
Pemasukan Induk
Ikan oscar dapat
dipijahkan dengan perbandingan induk jantan dan betina 1 : 1. Jumlah induk
oscar yang akan dipijahkan, sebaiknya disesuaikan dengan ukuran bak pemijahan 2 x 2 m dapat
dimasukan induk sebanyak 4 pasang.
Proses Pemijahan
Proses pemijahan pada
ikan oscar dimulai dengan gerakan-gerakan lincah dari induk jantan untuk
memikat induk betina, kemudian kedua induk akan mencari tempat yang dianggap
cocok dan membersihkannya. Setelah itu, induk betina akan mulai mengeluarkan
telurnya di permukaan substrat, dan induk jantan akan langsung mengeluarkan
spermanya untuk membuahi telur-telur tersebut.
Telur-telur hasil
pemijahan tadi, akan dijaga oleh kedua induk, akan tetapi sering pula terjadi
induk oscar memakan telur-telurnya kembali karena ia kekurangan makanan. Oleh
karena itu untuk mencegah hal itu terjadi, maka sebaiknya telur-telur tadi kita
pindahkan ke tempat lain untuk ditetaskan.
Penetasan Telur
Telur-telur hasil
pemijahan sebaiknya di tetaskan di dalam wadah terpisah dengan bak pemijahan.
Wadah yang biasa digunakan adalah akuarium yang diisi air setinggi 6-8 cm.
Akuarium tersebut kita tempatkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan
panas yang berlebihan. Akuarium penetasan sebaiknya di aerasi untuk memenuhi
kebutuhan oksigen terlarut bagi telur. Gelembung udara yang dihasilkan oleh
aerator jangan terlalu besar, hal ini bertujuan agar telur tidak terganggu.
Dalam waktu 3 hari,
telur-telur yang kita tetaskan biasanya sudah mulai menetas. Larva ikan oscar
tidak langsung kita beri makan, karena ia masih memiliki kantung kuning telur
sebagai sumber makanannya. Pada umur 4 hari benih sudah mulai diberi makanan
alami berupa kutu air. Benih yang dapat dihasilkan dari sepasang induk adalah
1000-3000 ekor.
Perawatan
Larva yang telah menetas
selanjutnya kita pelihara di dalam akuarium penetasan sampai berumur 1 bulan.
Selama pemeliharaan, ketinggian air dalam akuarium ditingkatkan secara bertahap
setiap 7 hari sekali yaitu dari 6 cm menjadi 10 cm, 15 cm dan 20 cm.
Setelah berumur 1 bulan,
benih-benih tersebut kita pelihara dalam bak berukuran 4 m2 dengan
kepadatan 250 ekor per m2. Selama pemeliharaan, benih di beri
makanan berupa kutu air ataupun cacing sutera. Makanan diberikan sebanyak 2-3
kali sehari secara adlibitum.
PENYAKIT DAN PENGENDALIANNYA
Usaha pengendalian
penyakit yang sering menyerang ikan oscar dapat dilihat secara jelas di dalam
tabel 1.
Tabel 1. Pengendalian
Penyakit Pada Ikan Oscar
PENYAKIT
|
PENCEGAHAN
|
PENGOBATAN
|
PERLAKUAN DENGAN BAHAN ALAMI
|
VIRUS
|
|||
Epithelioma papulasum
|
Pengelolaan air
yang baik dan treatment terhadap peralatan yang digunakan
|
Penyuntikan dengan
larutan arsenic pada bagian perut ikan yang sakit. Penyuntikan pertama
menggunakan 1 ml larutan 1% arsenic dalam senyawa arycil dan diikuti 3 kali
penyuntikan dengan larutan 5%
|
Perendaman ikan
dengan menggunakan ekstrak daun sambiloto (antibiotic alami)
|
BAKTERI
|
|||
Myxobacterium sp.
(bakteri yang
termasuk ke dalam famili Mycobactericeace)
|
Pengelolaan air
yang baik dan treatment terhadap peralatan yang digunakan
|
Penyuntikan dengan
Kanamycin (antibiotic) 0,02 mg/gr ikan
Penyuntikan dengan
Streptomysin 0,01-0,02 mg/gr ikan
Perendaman dengan
larutan Streptomycin 10 ppm
|
Perendaman ikan
dengan menggunakan ekstrak daun sambiloto (antibiotic alami)
|
Flexibacter columnaris
(berkaitan
dengan stres lingkungan terutama jika temperatur lingkungan meningkat terlalu
tinggi)
|
Pengelolaan air yang
baik dan treatment terhadap peralatan yang digunakan
|
Perendaman ikan
dalam larutan malachite green 1:50.000 selama 10-30 detik
Perendaman ikan
dalam larutan CuSO4 500 ppm selama 1-2 menit
|
Perendaman ikan
dengan menggunakan ekstrak buah mahkota dewa
|
DAFTAR PUSTAKA
Afriantio, Eddy dan Evi Liviawati. Pengendalian Hama dan
Penyakit Ikan. Kanisius. Yogyakarta : 1993
Daelami, Deden. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya, Jakarta
: 2001
Hakim A.R. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan
“Oscar Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan
Penyuluhan Perikanan, Bogor.
http://www.google.com/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6xSW25sL1960ztZGu9n4e0fz5L2z4gs79bbWD_mWbgeafuOOIDBlPRZQFF0O-LwxZDeUJ3XfVWPyWW8dGqxZoX34AtlFMfOoC-widWGtYFrO6UjrZnwFrUXuxrmvlr8A2lRHCY42yfbpq/s400/Ocellatus.jpg&imgrefurl=http://uplixs-fish.blogspot.com/2007/11/oscar.html&h=257&w=388&sz=38&tbnid=QE2gTkHEfv_eOM:&tbnh=90&tbnw=136&zoom=1&usg=__jOMO3teBbgMwkC7t4WPH3NSfqy8=&docid=uLqxf6Moe9_QMM&hl=id&sa=X&ei=d36IUZuDKsX_rQfvlIGoAQ&sqi=2&ved=0CDMQ9QEwAg&dur=2980
Susanto, Heru. Oscar. Penebar Swadaya. Jakarta : 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar